Minggu, 03 Juli 2011

Ayah, seorang Megapower

…ZONA PUISI….

Rasa sayang yang lain yang di beri
Senyuman selalu menjadi obat mujarab
Walaupun suatu kadang harus berperang
Melawan kumis tebal untuk melihat senyum terbaik itu

Berperasaaanku untuk selalu di dekatnya
Aku terpisah oleh rasa benci bila dia ku gapai
Dia mungkin saja beku oleh hati
Hati yang membuatnya selalu benci akan diri sendiri

Disini aku hanya mewakili
Sejuta umat negri yang sangat mencintai
Suatu sosok simbolik yang berjuang meraih mimpi
Kadang hatinya merintih tapi tak bisa diberi

Aku begitu mencintai yang satu ini
Cinta ini mungkin terlalu tabu…
Tapi, kadang aku harus takut
Cinta Tuhan harus Memanggilnya pergi

Aku takut… takut diri ini goyah
Ketika melihat senyuman itu sudah tak bernyawa lagi
Iman ku harus menjawab
Bahwa dia bukan milikku…

Ayah… ku sebut namamu di sini
Aku ingin tangisanku lebur oleh karang
Entah apa yang terjadi dalam tulisan ini
Aku tak bisa melihat pasti kalau ini sebuah tanda terima kasih…

Ayah…
Setiap marahmu adalah kebaikan
Setiap senyummu adalah ketenangan
Walau sulit untuk menggapaimu, tapi aku ingin kau tahu
Apapun dirimu, engkau tetap Ayahku….

Anakmu,
Muhammad Fauzan Nur.

(oya, ini bukan gambar aku dan ayahku, hanya kiasan ayah dan anak yang bahagia)

2 komentar:

  1. Hehehe...
    Sempat juga nulis ya?, meski sibuk kuliah...
    Pojan, di blog rifyal juga ada puisi pojan yang dulu. coba di cek yach...

    BalasHapus
  2. ini spontan fyal... waktu bangun pagi, dapat inspirasi langsung... idenya udh lama..
    thx to for your knowing my writed...

    BalasHapus